Dahsyaat…., itulah kata pertama ketika saya membaca Esai dari para peserta lomba. Dari beberapa penjurian atau penyeleksian yang pernah saya ikuti, rasanya lomba Esai IMAKAHI 2021 ini yang mampu membuat saya kagum, bahagia dan sekaligus pusing.
Kagum karena ternyata mahasiswa S1
Kedokteran Hewan nyatanya mampu memberikan ide yang inovatif dan kreatif bagi
pembangunan sektor kesehatan hewan ke depan. Ide atau opini yang disampaikan juga
ternyata realistis dan solutif, menjawab tantangan yang selama ini dihadapi
oleh dunia veteriner.
Selain itu, peserta lomba juga mampu
menghadirkan gagasan yang aplikatif, dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bukan gagasan yang hanya sebatas retorika semata. Ini tentu sangat
mengagumkan.
Kemudian saya bahagia, karena peserta
lomba yang merupakan calon generasi dokter hewan masa depan, ternyata mampu
menuangkan gagasan kritisnya demi kemajuan dunia veteriner. Terlebih, saat ini
kita sering menganggap bahwa mahasiswa di era Pandemi Covid-19 adalah mahasiswa
yang dianggap tidak kritis. Mereka selalu dianggap sibuk dengan dunia maya nya
sendiri. Namun, nyatanya anggapan itu terbantahkan. Mahasiswa peserta lomba
Esai ini justru berupaya memberikan ide atau gagasannya untuk kemajuan bangsa.
Khususnya dalam kemajuan dunia veteriner.
Selanjutnya peserta lomba juga nyatanya
telah mampu menuangkan gagasannya ke dalam tulisan. Hal ini diharapkan akan
menumbuhkan minat menulis dan membaca bagi mahasiswa lainnya. Mengingat,
literasi merupakan Pekerjaan Rumah bangsa Indonesia. Terlebih, belum lama ini, UNESCO
menyatakan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah perihal literasi di
dunia, yang artinya negara ini memiliki minat membaca yang sangat rendah.
Jika mahasiswa yang
merupakan jenjang tertinggi dalam sistem pendidikan nasional, tidak memiliki
intensi (minat) berliterasi yang tinggi, maka kita akan berharap kepada
siapa?, apalagi, untuk mewujudkan generasi Indonesia emas tahun 2045,
dibutuhkan generasi yang terpelajar dibuktikan dengan giat membaca dan menulis.
Selanjutnya, dengan
banyaknya peserta lomba dan bagusnya ide-ide yang disajikan, jujur saja, saya
selaku salah satu juri cukup pusing dalam menilainya. Saya harus hati-hati
memilih dari yang baik itu. Bahkan, saya juga harus detail memeriksanya, mulai
dari ketajaman esai, korelasi tema, kerangka esai, kebermanfaatan, orisinalitas
hingga penggunaan bahasa yang digunakan di dalam esai. Oleh karena itu, wajar
jika saya pribadi butuh waktu berhari-hari untuk menilai.
Akhirnya, terimakasih telah
mengikuti Sayembara Esai IMAKAHI 2021. meski karya-karya yang terkumpul
sangat inovatif dan luar biasa, namun tetap kami harus memilih karya yang
terbaik diantara yang baik lainnya. Untuk kalian yang karyanya tidak masuk
sebagai karya terbaik, bukan berarti karya kalian tidak baik/tidak inovatif.
Hal ini mengingat dari masing-masing sub tema Esai, yakni Inovasi Dalam
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan (Pet Animal), Pencegahan Kepunahan Satwa
Liar, Biosecurity dan AMR Dalam Dunia Peternakan, Inovasi Dalam Kontinuitas
Akuakulutur atau Kehidupan Satwa Aquatik dan One Health dalam Hewan
Laboratorium, juri harus menentukan satu esai terbaik dari masing-masing sub
tema.
Namun demikian, dengan mengikuti
kegiatan ini saja, kalian telah berpartisipasi aktif sebagai wujud kepedulian
terhadap dunia veteriner Indonesia dan kami sangat bangga dengan hal itu. Saya
berharap, dengan beberapa penyempurnaan dan semangat lebih, kami yakin kalian
dapat menciptakan karya-karya yang jauh lebih bermanfaat di hari depan.
Berikut adalah beberapa saran dalam
penulisan esai yang dapat diperhatikan:
- Ketajaman esai. Karena esai sejatinya adalah
gagasan penulisnya, maka perkuatlah isi atau inti dari tema dengan ulasan
yang mendalam (in depth), semakin tajam isi, semakin detail
pembahasan, semakin kuat data pendukung, ini akan semakin baik. Hal ini
karena masih ditemukan “isi” esai lebih sedikit dibandingkan dengan
penjabaran permasalahan (pendahuluan).
- Kerangka esai. Sejatinya kerangka harus to
the point: Memuat (1) kemampuan dalam identifikasi masalah, (2)
mampu memberikan gagasan ide/solusi, dan (3) kesimpulan yang merupakan
ringkasan fakta, permasalahan dan solusi.
Masih terdapat beberapa
karya dengan ide yang sangat inovatif namun tidak memperhatikan kerangka,
sehingga tidak mencantumkan solusi dari permasalahan yang dibahas.
3.
Netral: Tidak menonjolkan keberpihakan pada
golongan tertentu, melainkan objektif terhadap permasalahan yang ada.
Penulisan esai yang baik
adalah yang mampu menggiring opini pembaca pada permasalahan dan solusi yang
ada tanpa harus menyalahkan pihak tertentu.
4.
Mudah dimengerti: Esai ditujukan bagi semua orang yang
ingin memahami topik tersebut, oleh sebab itu proyeksikan diri sebagai pembaca
agar tulisan dalam esai mudah untuk dipahami.
Perhatikan kaidah tepat
guna, suatu karya tidak diukur dari seberapa banyak kata yang digunakan
namun dari ketepatan dalam penggunaan kata sehingga mampu menyampaikan pesan
yang bermanfaat dengan cara sesingkat-singkatnya.
5.
Pembahasan
yang kompehensif: Tidak berbelit-belit namun tajam dan fokus pada
permasalahan yang ada dan menawarkan solusi dari sisi seorang penulis esai.
Pastikan bahwa solusi yang diberikan adalah karya yang orisinil. Karya
esai juga membahas mengenai eksekusi dari solusi yang berupa implementasi
teknis 5W1H (What, Who, Where, When, Why, How).
Pembahasan mengenai
fakta yang ada didukung oleh data terpercaya, kemampuan analisis dari sudut
pandang penulis. Penjabaran yang terperinci diperlukan untuk membahas solusi
yang ada, serta melihat peluang dari solusi tersebut baik kelebihan maupun
kendala yang akan dihadapi.
6.
Tepat sasaran dan memiliki aspek Kebermanfaatan: Solusi yang ditawarkan
dapat menjawab permasalahan yang ada, yang berarti terdapat keselarasan antara
solusi yang ditawarkan dengan pelaku, cara penyelesaian, waktu dan tempat yang
berkaitan dengan masalah yang ada.
7.
Pemilihan kata: Dalam penulisan esai formal gunakan
kalimat baku yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI),
sebaliknya dalam penulisan esai populer, pemilihan kata dapat menggunakan
kalimat opini.
Sayembara Esai IMAKAHI
2021 ini termasuk dalam kelompok esai formal yang diselenggarakan dalam lingkup
akademisi, sehingga pemilihan kata yang tepat adalah kalimat baku.
Sekali lagi selamat kepada pemenang lomba,
yang telah memenuhi kriteria penilaian penulisan esai. Tetap berkontribusi pada
lingkungan dan masyarakat. Biasakan menulis, dengan begitu, tulisan anda akan
terasah dengan baik. Sampai jumpa pada kesempatan selanjutnya.
Viva Veteriner
Salam Literasi !