Wednesday, September 22, 2021

Catatan Juri Sayembara Esai IMAKAHI 2021


Dahsyaat…., itulah kata pertama ketika saya membaca Esai dari para peserta lomba. Dari beberapa penjurian atau penyeleksian yang pernah saya ikuti, rasanya lomba Esai IMAKAHI 2021 ini yang mampu membuat saya kagum, bahagia dan sekaligus pusing.

Kagum karena ternyata mahasiswa S1 Kedokteran Hewan nyatanya mampu memberikan ide yang inovatif dan kreatif bagi pembangunan sektor kesehatan hewan ke depan. Ide atau opini yang disampaikan juga ternyata realistis dan solutif, menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh dunia veteriner.

Selain itu, peserta lomba juga mampu menghadirkan gagasan yang aplikatif, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan gagasan yang hanya sebatas retorika semata. Ini tentu sangat mengagumkan.

Kemudian saya bahagia, karena peserta lomba yang merupakan calon generasi dokter hewan masa depan, ternyata mampu menuangkan gagasan kritisnya demi kemajuan dunia veteriner. Terlebih, saat ini kita sering menganggap bahwa mahasiswa di era Pandemi Covid-19 adalah mahasiswa yang dianggap tidak kritis. Mereka selalu dianggap sibuk dengan dunia maya nya sendiri. Namun, nyatanya anggapan itu terbantahkan. Mahasiswa peserta lomba Esai ini justru berupaya memberikan ide atau gagasannya untuk kemajuan bangsa. Khususnya dalam kemajuan dunia veteriner.

Selanjutnya peserta lomba juga nyatanya telah mampu menuangkan gagasannya ke dalam tulisan. Hal ini diharapkan akan menumbuhkan minat menulis dan membaca bagi mahasiswa lainnya. Mengingat, literasi merupakan Pekerjaan Rumah bangsa Indonesia. Terlebih, belum lama ini, UNESCO menyatakan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah perihal literasi di dunia, yang artinya negara ini memiliki minat membaca yang sangat rendah.

Jika mahasiswa yang merupakan jenjang tertinggi dalam sistem pendidikan nasional, tidak memiliki intensi (minat) berliterasi yang tinggi, maka kita akan berharap kepada siapa?, apalagi, untuk mewujudkan generasi Indonesia emas tahun 2045, dibutuhkan generasi yang terpelajar dibuktikan dengan giat membaca dan menulis.

Selanjutnya, dengan banyaknya peserta lomba dan bagusnya ide-ide yang disajikan, jujur saja, saya selaku salah satu juri cukup pusing dalam menilainya. Saya harus hati-hati memilih dari yang baik itu. Bahkan, saya juga harus detail memeriksanya, mulai dari ketajaman esai, korelasi tema, kerangka esai, kebermanfaatan, orisinalitas hingga penggunaan bahasa yang digunakan di dalam esai. Oleh karena itu, wajar jika saya pribadi butuh waktu berhari-hari untuk menilai.

Akhirnya, terimakasih telah mengikuti Sayembara Esai  IMAKAHI 2021. meski karya-karya yang terkumpul sangat inovatif dan luar biasa, namun tetap kami harus memilih karya yang terbaik diantara yang baik lainnya. Untuk kalian yang karyanya tidak masuk sebagai karya terbaik, bukan berarti karya kalian tidak baik/tidak inovatif. Hal ini mengingat dari masing-masing sub tema Esai, yakni Inovasi Dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Hewan (Pet Animal), Pencegahan Kepunahan Satwa Liar, Biosecurity dan AMR Dalam Dunia Peternakan, Inovasi Dalam Kontinuitas Akuakulutur atau Kehidupan Satwa Aquatik dan One Health dalam Hewan Laboratorium, juri harus menentukan satu esai terbaik dari masing-masing sub tema.

 Namun demikian, dengan mengikuti kegiatan ini saja, kalian telah berpartisipasi aktif sebagai wujud kepedulian terhadap dunia veteriner Indonesia dan kami sangat bangga dengan hal itu. Saya berharap, dengan beberapa penyempurnaan dan semangat lebih, kami yakin kalian dapat menciptakan karya-karya yang jauh lebih bermanfaat di hari depan.

Berikut adalah beberapa saran dalam penulisan esai yang dapat diperhatikan:

  1. Ketajaman esai. Karena esai sejatinya adalah gagasan penulisnya, maka perkuatlah isi atau inti dari tema dengan ulasan yang mendalam (in depth), semakin tajam isi, semakin detail pembahasan, semakin kuat data pendukung, ini akan semakin baik. Hal ini karena masih ditemukan “isi” esai lebih sedikit dibandingkan dengan penjabaran permasalahan (pendahuluan). 
  2. Kerangka esai. Sejatinya kerangka harus to the point: Memuat (1) kemampuan dalam identifikasi masalah, (2) mampu memberikan gagasan ide/solusi, dan (3) kesimpulan yang merupakan ringkasan fakta, permasalahan dan solusi.

Masih terdapat beberapa karya dengan ide yang sangat inovatif namun tidak memperhatikan kerangka, sehingga tidak mencantumkan solusi dari permasalahan yang dibahas.

3.               Netral: Tidak menonjolkan keberpihakan pada golongan tertentu, melainkan objektif terhadap permasalahan yang ada.

Penulisan esai yang baik adalah yang mampu menggiring opini pembaca pada permasalahan dan solusi yang ada tanpa harus menyalahkan pihak tertentu.

4.               Mudah dimengerti: Esai ditujukan bagi semua orang yang ingin memahami topik tersebut, oleh sebab itu proyeksikan diri sebagai pembaca agar tulisan dalam esai mudah untuk dipahami.

Perhatikan kaidah tepat guna, suatu karya tidak diukur dari seberapa banyak kata yang digunakan namun dari ketepatan dalam penggunaan kata sehingga mampu menyampaikan pesan yang bermanfaat dengan cara sesingkat-singkatnya.

5.               Pembahasan yang kompehensif: Tidak berbelit-belit namun tajam dan fokus pada permasalahan yang ada dan menawarkan solusi dari sisi seorang penulis esai. Pastikan bahwa solusi yang diberikan adalah karya yang orisinil. Karya esai juga membahas mengenai eksekusi dari solusi yang berupa implementasi teknis 5W1H (What, Who, Where, When, Why, How). 

Pembahasan mengenai fakta yang ada didukung oleh data terpercaya, kemampuan analisis dari sudut pandang penulis. Penjabaran yang terperinci diperlukan untuk membahas solusi yang ada, serta melihat peluang dari solusi tersebut baik kelebihan maupun kendala yang akan dihadapi.

6.               Tepat sasaran dan memiliki aspek Kebermanfaatan: Solusi yang ditawarkan dapat menjawab permasalahan yang ada, yang berarti terdapat keselarasan antara solusi yang ditawarkan dengan pelaku, cara penyelesaian, waktu dan tempat yang berkaitan dengan masalah yang ada.

7.               Pemilihan kata: Dalam penulisan esai formal gunakan kalimat baku yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), sebaliknya dalam penulisan esai populer, pemilihan kata dapat menggunakan kalimat opini.

Sayembara Esai IMAKAHI 2021 ini termasuk dalam kelompok esai formal yang diselenggarakan dalam lingkup akademisi, sehingga pemilihan kata yang tepat adalah kalimat baku.

Sekali lagi selamat kepada pemenang lomba, yang telah memenuhi kriteria penilaian penulisan esai. Tetap berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat. Biasakan menulis, dengan begitu, tulisan anda akan terasah dengan baik. Sampai jumpa pada kesempatan selanjutnya.


Viva Veteriner

Salam Literasi !

    Choose :
  • OR
  • To comment