Wednesday, September 22, 2021

SEJARAH IMAKAHI (Sebuah Catatan Hingga Tahun 2008)


IMAKAHI

Merupakan organisasi yang termasuk ke dalam Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS). IMAKAHI kependekan dari Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia, suatu organisasi milik mahasiswa kedokteran hewan seluruh Indonesia yang sedini mungkin memahami bagaimana mengenal tentang profesi kedokteran hewan dan selalu berusaha menampung aspirasi mahasiswa kedokteran hewan Indonesia sebagai satu suara nasional serta memperjuangkan kepentingan profesi kedokteran hewan. Dalam perjuangannya, koordinasi antara pengurus IMAKAHI di setiap level selalu berkoordinasi dengan PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia). Meskipun, IMAKAHI merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang Independen.

 

SEJARAH AWAL (MASA IMKHI)

IMKHI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia) dibentuk tahun 1972 di Munarjati Lawang, Kota Malang, Jawa Timur dan PMKHI (Persatuan Mahasiswa kedokteran Hewan Indonesia) yang hanya ada di Yogyakarta. Pada akhir 1969 telah ada keinginan untuk membentuk ikatan kerjasama antara mahasiswa kedokteran hewan yang ada di Indonesia dengan pendekatan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada yang terlebih dahulu memiliki wadah PMKHI, karena karena diilhami oleh IMPI (Ikatan Mahasiswa Pertanian Indonesia) maka diusulkan nama IMKHI.

Pada tahun 1970 diadakan pertemuan di Bali, dihadiri oleh FKH IPB yang sedang melaksanakan study tour ke FKH-P (Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan) UDAYANA, juga dihadiri oleh tokoh PMKHI dari UGM yaitu  Mulyoharsono dan Darsokusumo. Dan tahun 1972 bersama dengan dibukanya UNAIR diadakan MUNAS I IMKHI di Munarjati Lawang , Jawa Timur yang dihadiri oleh FKH IPB, UNSYIAH, dan UNAIR sebagai tuan rumah. FKH-P UDAYANA kerena belum memiliki jurusan kedokteran hewan maka tidak mengirimkan utusanya (Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang Ilmu Peternakan saja, belum ada jurusan kedokteran hewan), dan delegasi dari UGM absen untuk menghadiri MUNAS.

Delegasi IPB terdiri dari Bachtiar Murad (Ketua Senat KH IPB) Sofyan Sudardjad, Zulkarnaen Hasan. Dari UNSYIAH Zulkarnaen Hutasoit (Ketua Senat FKH-P UNSYAH) dan dari UNAIR , I Komang Wiarsa Sardjana, M.Munif, Husni Anwar, dan banyak lagi. Hasil MUNAS IMKHI pertama menetapkan Ketua Umum IMKHI Zulkarnaen Hutosoit ( UNSYIAH), Ketua I  Sofya Sudarajat, Ketua II Haryosos, Ketua III Komang Wiarsa Sardjana (UNAIR), dan Zulkarnaen Hasan (IPB) Sebagai Sekjen dan Wasekjen masing – masing Haryono dan Haryoputodewo, bendahara Minawarti dengan wakil Rita (UNAIR), disepakati masa kepengurusan IMKHI adalah selama dua tahun.

Walaupun telah terbentuk pengurus IMKHI  masih belum berbuat banyak organisasi tersebut hanya pernah sempat melaksanakan MUKERNAS di Cipayung, Bogor tahun 1973 yang tidak dapat diketahui karena dokumen hilang, pada saat tersebut terjalin hubungan dengan IVSA yang saat itu berkedudukan di Paris dengan President saat itu Edward Higgins yang sekarang menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Hewan Queen Elizabeth Health , New Market, Suffolk.

Pada tahun 1974 IMKHI dibekukan bersama IOMS lain di Indonesia oleh dirmawa (Depdikbud) akibat peristiwa Malari yang didalangi oleh Hariman Siregar salah satu tokoh IMKI (Ikatan Mahasiswa kedokteran Indonesia). Salah satu aktifitas yang telah dilakukan oleh IMKHI adalah kerjasama antar kampus seperti kerjasama dengan IMKI, IMPI dan kerjasama luar negeri dengan IVSA . Pada tahun 1975 karena merasa tidak terlibat dengan peristiwa malari, IMKHI mencoba bangkit, namun kondisi saat itu masih diwarnai dengan trauma oleh mahasiswa yang berakibat kevakuman IMKHI pada waktu itu. IMKHI keanggotaanya terbuka bagi seluruh mahasiswa dengan tujuan menjalin hubungan yang erat antar mahasiswa kedokteran hewan, bukan hanya sebagai alat “politik” tetapi mempersiapkan mahasiswa untuk menerima profesinya dan kesejawatan antar sesama calon pemegang profesi kedokteran hewan. IMKHI vakum dari tahun 1975-1983.

Setelah peristiwa Malari (lima belas januari) yakni sebuah kejadian kerusuhan besar-besaran di Jakarta yang dilakukan oleh Dewan mahasiswa se-Jakarta pada 15 Januari tahun 1974, Presiden Soeharto melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesof, menindaklanjutinya dengan surat keputusan Menteri Nomer 0156/U/1978 yang isinya tentang Normalisasi Kehidupan kampus (NKK). Kemudian organisasi mahasiswa intra kampus ditata ulang, diredefenisi kembali, dalam bingkai paradigma politik Orba. Setahun kemudian Menteri Daoed Joesof kembali mengeluarkan Surat Keputusan No.037/U/1979 yang isinya mengatur bentuk dan susunan organisasi kemahasiswaan yang bertujuan untuk mengontrol kegiatan mahasiswa dari kegiatan politik dan penyatuan keorganisasian mahasiswa dengan kampus melalui Rektor dan Dekan. Kebijakan pemerintah inilah yang kemudian berimbas pada organisasi kemahasiswaan, termasuk mahasiswa Kedokteran Hewan.

Selanjutnya, pada tahun 1979 Pemerintah melalui NKKBKK (Normalisasi Kehidupan Kampus melalui Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang bertujuan agar setiap kegiatan organisasi kampus terkoordinasi oleh pihak Rektorat menghendaki semua organisasi berorientasi di Kampus. Pada Tahun 1984 dibentuklah organisasi-organisasi dengan tujuan seperti yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui NKKBK seperti, Ikatan Senat Farmasi Indonesia, Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Indonesia dan organisasi kampus lainnya sesuai dengan disipilin ilmunya temasuk Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia atau yang dikenal sebagai ISMAKAHI. Adapun untuk organisasi mahasiswa kedokteran hewan yang ditunjuk menjadi promotor dari DIKTI adalah mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga. Hal ini dikarenakan karena aktifis mahasiswa Fakultas kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun tersebut telah menyelesaikan studinya di kampus, sedangkan Institut Pertanian Bogor menolak NKKBKK. Dengan penanggung jawab Prof. Nastio (Dubes UNESCO), menghadirkan delegasi dari FKH Unair untuk di briefing dan di beri pengarahan tentang pembentukan Ikatan Senat di FKH. Pada saat itu ditunjuklah Sekretaris Jendral dari mahasiswa FKH Unair yang selanjutnya membentuk tim untuk segera merealisasikan tujuan NKKBKK.

 

SEJARAH TERBENTUKNYA ISMAKAHI

Tiga serangkai yang menjadi tim pembentukan ISMAKAHI antara lain drh. Priyanto, drh. Junaidi dan Prof. Dr. drh. Imam Mustofa.,Mkes., bertugas untuk menjalankan misi dari DIKTI yang menginginkan masing-masing Fakultas Kedokteran Hewan yang ada di Perguruan Tinggi Negeri (saat itu terdapat 5 Perguruan Tinggi) bersedia menandatangani surat pernyataan persetujuan dibentuknya ISMAKAHI sekaligus mengamini apa yang telah disepakati oleh FKH Unair. Perguruan Tinggi yang pertama kali dikunjungi oleh tiga serangkai tersebut adalah Universitas Gadjah Mada dan respon yang diberikan sangat baik dan setuju menandatangani surat tersebut.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Institut Pertanian Bogor dengan misi yang sama. Akan tetapi kultur IPB sangat berbeda dengan apa yang ada di UGM. Ketua Senat IPB tidak dominan justru yang lebih dominan adalah Ketua Legislatif Mahasiswa atau yang dikenal sebagai BLM (Badan Legislatif Mahasiswa) saat ini. Muh. Iqbal sebagai aktifis HMI yang menjadi ketua Ansor berperangai kalem namun sukar diajak kompromi untuk negosiasi mengenai misi yang dijalankan oleh tiga serangakai Unair. Kealotan pertemuan tersebut akhirnya berakhir dengan skors dan diadakan lobying three on three antara tiga serangkai Unair dengan Muh, Iqbal beserta kedua rekan IPB. Keesokan harinya tiga serangkai IPB akhirnya menandatangani surat persetujuan tersebut dengan syarat yang dibentuk adalah Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia dan bukan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.

Setelah itu, Perjalanan dengan membawa misi yang sama dilakukan ke Fakultas Kedokteran Hewan Udayana Bali tidak mengalami hambatan dan respon yang diterima sangat baik dengan lengsung menyetujui untuk menandatangani surat persetujuan dibentuknya ISMAKAHI, Sedangkan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Aceh tidak dikunjungi dengan alasan keamanan karena pada saat itu situasi keamanan Aceh tidak stabil akibat adanya ancaman GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Meskipun demikian, misi ke Aceh dilalakukan melalui komunikasi jarak jauh dan menghasilkan persetujuan dari Fakultas Kedokteran Hewan Aceh untuk segera membentuk ISMAKAHI serta menyetujui apapun yang menjadi keputusan Kongres dan kegiatan apapun yang dilakukan dalam rangka mengusung realisasi ISMAKAHI.

Setibanya di Surabaya, tiga serangkai Unair tersebut mendapat teguran keras dari Institut Pertanian Bogor sehingga surat tersebut dibatalkan sepihak dari Rektorat Unair dan diketahui oleh DIKTI. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat gerilyawan Unair untuk segera membentuk ISMAKAHI.

Persiapan yang dilakukan dalam mengusung terbentuknya ISMAKAHI telah rampung. Untuk menangkal ketidakhadiran delegasi IPB maka dari pihak penyelenggara Kongres mencoba menghubungi Pembantu Dekan (PD) III dari IPB, alhasil delegasi IPB diwakili oleh PD III. Kongres I berlangsung dengan baik. Target dari DIKTI bahwa Sekjend harus dari FKH Unair dan terpilihlah drh. Junaidi sebagai Sekjend ISMAKAHI pertama. Sekjend merupakan ketua atau pimpinan tertinggi organisasi. Sedangkan Ketua BP Munas masih diminta dari FKH Unair dan terpilihlah drh. Intan M.

Namun demikian, Kegiatan ISMAKAHI setelah Kongres I masih belum berjalan dengan optimal. Baru pada Munas II yang dilangsungkan di Bali diadakan Seminar dan Keswanas (Kesehatan Hewan Nasional). Secara legal ISMAKAHI diakui berdiri  di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 21 Maret 1983. Berdirinya ISMAKAHI inilah kelak ditetapkan sebagai hari lahir IMAKAHI.

Pada tahun-tahun selanjutnya kegiatan ISMAKAHI cukup berjalan dengan baik hingga pada tahun 1986 dimana para Pengurus ISMAKAHI telah menyelesaikan studinya di FKH Unair dan selanjutnya kegiatan ISMAKAHI vakum.

 

ISMAKAHI to IMAKAHI

Seiring berjalannya waktu, yang kemudian berdampak pada perubahan dinamika dalam ISMAKAHI, istilah Kongres sebagai rapat tertinggi organisasi, diganti menjadi Musyarawah Nasional (Munas). Munas di Bali memilih dan menetapkan sdr. Noor Rachman sebagai Sekjend ISMAKAHI, dalam perjalanannya ternyata kepengurusan ISMAKAHI tidak berjalan optimal dan tidak ada peningkatan yang signifikan. Sehingga Catatan sejarah menyebutkan drh. Noor Rachman sebagai Sekjend terakhir kepengurusan ISMAKAHI.

Bertolak dari permasalahan tersebut, beberapa mahasiswa dari FKH UGM berinisiatif untuk mengadakan perubahan di ISMAKAHI. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari nama ISMAKAHI menjadi IMAKAHI. Hali ini dikarenakan keanggotaan ISMAKAHI terkesan eksklusif dan terbatas hanya pengurus senat atau BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) saja. Harapan perubahan nama ISMAKAHI menjadi IMAKAHI juga agar IMAKAHI nantinya dapat dimiliki oleh seluruh mahasiswa Kedokteran Hewan, menjadi wadah pemersatu seluruh elemen mahasiswa Kedokteran Hewan se – Indonesia, dapat mengakomodir kepentingan seluruh elemen mahasiswa Kedokteran Hewan se – Indonesia. Konsep perubahan tersebut kemudian di tawarkan kepada mahasiswa dan mulai diwacanakan, bahkan pernah ada yang mengatakan bahwa nama IMAKAHI mulai dikenalkan pada Munaslub tahun 2001 yang diadakan di Institut Pertanian Bogor sebagai langkah awal pendekatan persuasif IMAKAHI untuk dapat merangkul elemen mahasiswa yang ada.

Munas IMAKAHI Ke 9 di FKH Unsyiah Aceh pada tahun 2003, mahasiswa FKH UGM dan Udayana tidak memperoleh ijin dari pihak Fakultas untuk mengikuti Munas IMAKAHI dikarenakan situasi keamanan di Aceh pasca perang Gerakan Aceh Merdeka. Mahasiswa FKH UGM hanya mengirimkan berkas-berkas untuk pelaksanaan Munas untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Pada Munas ini nama IMAKAHl juga masih dalam keadaan pewacanaan walaupun sudah ada beberapa universitas yang mengakui bahwa ISMAKAHI akan lebih dapat dirasakan kebermanfaatannya dengan nama IMAKAHI.

Sesuai dengan motivasi awal pembentukan dan dengan mempertimbangkan perkembangan keorganisasian di negeri ini akhirnya pada tanggal 14-16 Mei 2004 diadakan Munaslub yang bertempat di Yogyakarta. Dalam munaslub ini semua bersepakat bahwa nama IMAKAHI adalah nama baru dari ISMAKAHI, dan konsekuensi logis dari perubahan ini adalah pengupayaan kegiatan-kegiatan IMAKAHI yang dapat mengakomodir kepentingan semua elemen mahasiswa dan sesuai dengan cita-cita awal yakni menyatukan suara mahasiswa kedokteran hewan se-indonesia.

MUNASLUB yang mengambil tema “Membangun Persatuan dan Kualitas Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Peran Kedokteran Hewan Indonesia” dihadiri para delegasi dari perguruan tinggi yang tergabung dalam IMAKAHI. Kegiatan ini juga diisi dengan acara diskusi panel dengan tema “Standar Kualitas Tenaga Medis Veteriner di Era Global “ yang disampaikan oleh;  drh. Wiwiek Bagdja (Sekretaris Jenderal  PDHI), drh. Agus Lelana (Humas IPB dan PB PDHI), Prof. drh. Wasito (Dekan FKH UGM), dan drh. Heri Setyawan (Wonokoyo).

Hasil dari dilaksanakannya MUNASLUB IMAKAHI tersebut adalah terpilihnya Ketua Badan Pengawas IMAKAHI (BPI): Nura Maya Sari (Universitas Gadjah Mada) dan Sekretaris Jenderal (SekJend) IMAKAHI: Agus Jaelani (Institut Pertanian Bogor). Sekjen merupakan pimpinan tertinggi (ketua) organisasi. Sehingga drh. Agus Jaelani, M.Si merupakan pucuk pimpinan pertama IMAKAHI pasca MUNASLUB IMAKAHI.

Selain itu, ada beberapa amandemen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IMAKAHI dan dirumuskannya rekomendasi eksternal dan internal IMAKAHI demi keberlangsungannya kedepan. Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) sendiri merupakan organisasi yang menjadi wadah penyalur aspirasi dan keprofesian mahasiswa kedokteran hewan se-Indonesia. Anggota IMAKAHI terdiri dari 5 Perguruan Tinggi di Indonesia yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan (IPB, UGM, UNAIR, UDAYANA dan UNSYIAH). Akibatnya, konsekuensi logis dari perubahan ini adalah pengupayaan kegiatan-kegiatan IMAKAHI yang dapat mengakomodir kepentingan semua elemen mahasiswa dan sesuai dengan cita-cita awal yakni menyatukan suara mahasiswa kedokteran hewan se-indonesia.

Terkait dengan rekomendasi internal yang menjadi goal setting kepengurusan periode ini adalah pengakaran IMAKAHI ke seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia yang selama ini hanya berada pada tingkatan elit pengurusnya saja. Hal ini tentunya harus didukung dengan kepengurusan yang solid dan massif. Kemudian, rekomendasi eksternal dari MUNASLUB IMAKAHI di Yogyakarta, mengutamakan penyikapan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan disiplin ilmu kedokteran hewan dan dunia peternakan. Dalam hal ini, dilakukan upaya mendesak pemerintah untuk lebih tegas mensosialisasikan batasan-batasan kewenangan dokter hewan serta perhatian pemerintah terhadap bidang peternakan.

Di samping itu, diharapkan ada jaringan komunikasi yang massif antara IMAKAHI dan alumninya sehingga IMAKAHI mampu bergerak progresif dengan mengambil pelajaran dan pengalaman diperiode sebelumnya. Tak lepas dari itu pula, dalam menjalankan tugasnya, gerak IMAKAHI tidak hanya dipusat, akan tetapi seluruh Pembantu Sekretaris Jenderal (Pusekjend) yang terbagi menjadi 5 teritorial harus mampu menerjemahkan hasil MUNASLUB tersebut. Harapannya, seluruh wilayah mampu menggali dan mensikapi kebijakan pemerintah masing-masing daerah yang berhubungan dengan Kedokteran Hewan.

 

IMAKAHI PERIODE MASA BHAKTI 2004-2006

Struktur kepengurusan PB IMAKAHI sepanjang sejarah semenjak berubah nama menjadi IMAKAHI lebih terdokumentasi, dibandingkan ketika masih bernama ISMAKAHI (Banyak dokumen yang hilang). Namun demikian, sebagian besar kepengurusan ISMAKAHI melibatkan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), bahkan didominasi oleh ketua-ketua BEM atau pengurus BEM disetiap FKH. Artinya, ISMAKAHI merupakan wadah komunikasi gabungan BEM FKH se Indonesia. Sehingga organisasi kemahasiswaan lain selain BEM, seperti DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa atau penyebutan lain), HIMPRO (Himpunan Minat Profesi atau penyebutan lain), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkup FKH tidak merasa dilibatkan dalam kepengurusan ISMAKAHI.

Pada periode kepengurusan 2004-2006 PB IMAKAHI dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal, dimana dalam melaksanakan tugasnya di bantu oleh wakil sekretaris jenderal dan kepemimpinan tiap cabang juga di pimpin oleh wakil jenderal masing-masing cabang dan disebut(PUSEKJEND). Pembantu sekjend inilah merupakan cikal bakal pembentukan Pengurus IMAKAHI Cabang.

Adapun Kepengurusan PB IMAKAHI Periode masa bhakti 2004-2006 adalah: Badan Pengawas IMAKAHI (BPI): Nura Maya Sari (Universitas Gadjah Mada), Sekretaris Jenderal (SekJend) IMAKAHI: Agus Jaelani (Institut Pertanian Bogor Angkatan 37/2000).

Adapun nama-nama Pengurus Besar IMAKAHI Periode Masa Bhakti 2004-2006 secara detail adalah sebagai berikut:

NAMA-NAMA PENGURUS BESAR (PB IMAKAHI) PERIODE 2004-2006

 

Sekretaris Jenderal                                                          : Agus Jaelani

Wakil Sekjend I                                                                : Rohan Nurhadi

Wakil Sekjend II                                                               : Yanti Suryandari

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UGM                 : Rambat Santoso

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNAIR               : Rizki Fajar M

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UDAYANA        : Kd. Agus Agra ar Nawa

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNSYIAH          : Anwar

 

Departemen-Departemen :

1. Kebijakan Publik                                                         4. Informasi dan Komunikasi

Kepala Departemen : Iwan Berri Prima                         Kepala Departemen :  Tita Yuningsih

Staff   : 1. Aisyah Zulia T                                                Staff   :  1. L.M Aswad Salam

         2. Muchlido A                                                                   2. Puji Astuti

         3. Wiwik Wulansari                                                          3. Dyah Ardiani P

          4. Ali Yatmiko*                                                                  4. Rahma Isartina

          5. Ardilasunu Wicaksono*                                               5. Adinda Nurul

          6. Widhi Vinandhita *                                                       6. Wina Supriatin

          7. Nanda Aditya Sukma *                                                7. Achmad Rizaldi

          8. Kukuh Diki Kembara*                                                  8. Debby Fadhilah Pazra *

          9. Siti Rukayah*                                                               9. Dhani Permana*

        10. Amirudin Soleh *                                                          10. Surya Kusuma Wijaya*

        11. Yasmine QA                                                                 11. Dewi Ratih Anggraeni*

                                                                                                    12. Nanang Syaiful Hidayat*

 

2. Zoonosis dan Keamanan Pangan                               5. Keprofesian, Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat

    Kepala Departemen : Sugiarto                                       Kepala Departemen : Aulia Andi M

    Staff   : 1. Sesmita Oktora                                              Staff  :  1. Rahayu

                 2. Raden Enen R                                                             2. Asri Wahyuni

                 3. Dewi Angraeny                                                             3. Marwah

                 4. Galuh Tyas U                                                               4. Rismelsy

                 5. Ramlah                                                                        5. Suci Fitriah

                 6. Herli Malinton                                                               6. Shanti Agustina

                 7. Erna Tetti Sinaga                                                         7. Ria Murdiati

                 8. Intan T                                                                          8. Dwi Hayatin

                 9. Elia Rulita                                                                    9. Heru Mahendra

               10. Astri Muryani                                                              10. Angga Yuka A

               11. Aprilina LD                                                                 11. M.Aziz Hakim

               12. Ira Damaryanti                                                           12. Faiq El Himmah                          

               13. Muhan Ariawan*                                                        13. Agung Sulistyo*

               14. Muhammad Fiqrie Rahman*                                     14. Chintia Dewi G*

               15. Faisal M Nu’man Sumantri*                                      15. Sri Juhryyah*

               16. Dordia Anindita Rotinsulu*                                        16. Aqilah Z *

               17. Krido Brahmo Putro*                                                 17. Mochamad Dwi Satriyo*

               18. Winda Rahayu*                                                          18. Muh. Dahlan *

               19. Noviyanti*                                                                   19. Sutrisno Eki Putra *

               20. Dessy Prihatiningsih Eka P*                                     20. Maulana ArRaniri P*

               21. R. Anny Karyani*                                                       21. Rohiman Aliyana H*

               22. Upik Kurota Ani *                                                       22. AA. Martthian*

               23. Chandra Ari H                                                           23. Eko Cahyono*                                                                                         

 

3. Keuangan                                                                     6. Badan Penelitian dan Pengembangan

    Kepala Departemen : Dwida Agustina S                        Kepala Departemen : Widia Ilhami

    Staff   : 1. Rinaldi G                                                         Staff         :  1. Pritta Maharani

                 2. Laela Oktora                                                                        2. Budina Eka *

                 3. Ahmad Nur                                                                          3. Abdullah Handi *

                 4. Kresna Nurdin NN                                                              4. Adjeng Resty Fauzy*

                 5. Hernita Rini D                                                                     5. Ita Krissanti*

                 6. Satriana *                                                                            6. Harry Prima Vidiansyah*

                 7. Hery Kristiana *                                                                   7. Andraw Nur Rahmad *

                 8. Dhesianti Tri Handayani *                                                  8. Andriyan Permana Putra*

                 9. Betty Chandri*                                                                     9. Prapantio Teteg P *

                10. Ari Harmayani*                                                                 10. Ridlayanti Maulida *

                                                                                                                11. Herlina*  

              

 

Keterangan *= Pengurus muda

 

Istilah pengurus muda merujuk pada ketetapan organisasi bahwa Pengurus Besar IMAKAHI sejatinya adalah berisi pengurus yang sebelumnya telah aktif di IMAKAHI. Namun karena tidak ada pengurus IMAKAHI lain selain PB IMAKAHI, maka untuk pengurus yang baru bergabung pertama kali disebut sebagai pengurus muda.

Namun pada tanggal 27 September 2005, berkenaan dengan telah selesainya masa studi Sekjen (Agus Jaelani), maka ditunjuk seorang Penanggungjawab Sementara (PJs) Sekjen IMAKAHI dari Agus Jaelani ke Agung Susanto Mukti (Mahasiswa FKH IPB Angkatan 39/ 2002), dasar penunjukan adalah Surat Keputusan Sekjend IMAKAHI Nomor: 26/SK SEKJEND IMAKAHI/2005 tanggal 27 september 2005, selain itu juga di tunjuk Wakil Sekjen sekaligus PuSekjen IMAKAHI Komisariat IPB yakni Iwan Berri Prima (Mahasiswa FKH IPB angkatan 40/2003). Penunjukan PJs bukan berarti tanggungjawab Sekjend sebagai mandatoris Munaslub IMAKAHI tahun 2004 di Yogyakarta gugur. Karena dalam aturan organisasi, yang boleh memberhentikan atau mengangkat seorang Sekjend PB IMAKAHI adalah Munas.

Selain itu, juga di tunjuk pengurus baru sebagai Kepala departemen PB IMAKAHI, yakni Kadep Kebijakan Publik: Yasmine QA (FKH IPB angkatan 40), Kadep Zoonosis dan Keamanan Pangan          : Chandra Ari Haryani (FKH IPB Angkatan 40), Kadep Pendidikan, keprofesian dan Pengabdian Masyarakat: Prima Mei Widiyanti (FKH IPB Angkatan 39) dan Kadep Badan Penelitian dan pengembangan: Budina Eka Prasetia (FKH IPB Angkatan 2002). Secara umum berikut ini pengurus PB IMAKAHI periode masa bhakti 2004-2006 (sisa jabatan) pasca Reshuffle:

NAMA-NAMA PENGURUS BESAR (PB IMAKAHI) PERIODE 2004-2006 (LANJUTAN SISA JABATAN)

PJS Sekretaris Jenderal                                                      : Agung Susanto Mukti

Wakil Sekjen / PuSekjend Komisariat IPB                             : Iwan Berri Prima

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UGM                          : Rambat Santoso

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNAIR         : Rizki Fajar M

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UDAYANA  : Kd. Agus Agra ar Nawa

Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNSYIAH    : Anwar

 

Departemen-Departemen :

1.      Kebijakan Publik                                             4. Informasi dan Komunikasi

Kepala Departemen : Yasmin QA (B’40)                       Kepala Departemen :  Tita Yuningsih (B’39)

Staff   : 1. Aisyah Zulia T (B’40)                                     Staff  1. L.M Aswad Salam (B’40)

         2. Muchlido A (B’40)                                                      2. Puji Astuti (B’40)

        3. Wiwik Wulansari (B’40                                              3. Dyah Ardiani P (B’40)                                   

          4. Ali Yatmiko (B’41)                                                      4. Rahma Isartina (B’40)

          5. Ardilasunu Wicaksono (B’41)                                   5. Adinda Nurul (B’40)

          6. Widhi Vinandhita (B’41)                                           6. Wina Supriatin (B’40)

          7. Nanda Aditya Sukma (B’41)                                      7. Achmad Rizaldi (B’40)

          8. Kukuh Diki Kembara (B’41)                                       8. Debby Fadhilah Pazra (B’41)

          9. Siti Rukayah (B’41)                                                    9. Dhani Permana (B’41)

        10. Amirudin Soleh (B’39)                                                10. Surya Kusuma Wijaya (B’41)

                                                                                                  11. Dewi Ratih Anggraeni (B’41)

                                                                                                  12. Nanang Syaiful Hidayat (B’41)

 

2. Zoonosis dan Keamanan Pangan 5. Keprofesian,    5. Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat

    Kepala Departemen : Chandra Ari H (B’40)                  Kepala Departemen : Prima Mei W (B’39)

    Staff   : 1. Sesmita Oktora (B’39)                                   Staff         :        1. Rahayu (B’39)

                 2. Raden Enen R (B’40)                                                               2. Asri Wahyuni (B’39)

                 3. Dewi Angraeny (B’40)                                                               3. Marwah (B’39)

                 4. Galuh Tyas U (B’40)                                                                 4. Rismelsy (B’39)

                 5. Ramlah (B’40)                                                                          5. Suci Fitriah (B’39)

                 6. Herli Malinton (B’40)                                                                 6. Shanti Agustina (B’39)

                 7. Erna Tetti Sinaga (B’40)                                                           7. Ria Murdiati (B’39)

                 8. Intan T (B’40)                                                                            8. Dwi Hayatin (B’40)

                 9. Elia Rulita (B’40)                                                                      9. Heru Mahendra (B’40)

               10. Astri Muryani (B’40)                                                                  10. Angga Yuka A (B’40)

               11. Aprilina LD (B’40)                                                                      11. M.Aziz Hakim (B’40)

               12. Ira Damaryanti (B’40)                                                               12. Faiq El Himmah (B’40)    

               13. Muhan Ariawan (B’41)                                                              13. Agung Sulistyo (B’40)

               14. Muhammad Fiqrie Rahman (B’41)                                           14. Chintia Dewi G (B’40)

               15. Faisal M Nu’man Sumantri (B’41)                                            15. Sri Juhryyah (B’41)

               16. Dordia Anindita Rotinsulu (B’41)                                              16. Aqilah Z (B’41)

               17. Krido Brahmo Putro (B’41)                                                       17. Mochamad Dwi Satriyo (B’41)

               18. Winda Rahayu (B’41)                                                               18. Muh. Dahlan (B’41)

               19. Noviyanti (B’41)                                                                         19. Sutrisno Eki Putra (B’41)

               20. Dessy Prihatiningsih Eka P (B’41)                                           20. Maulana ArRaniri P (B’41)

               21. R. Anny Karyani (B’41)                                                             21. Rohiman Aliyana H (B’41)

               22. Upik Kurota Ani (B’41)                                                              22. AA. Martthian (B’41)

                                                                                                                        23. Eko Cahyono (B’39)

 

3. Keuangan                                                                     6. Badan Penelitian dan Pengembangan

    Kepala Departemen : Dwida Agustina S (B’39)             Kepala Departemen : Budina Eka Prasetia

    Staff   : 1. Rinaldi G (B’39)                                                Staff         :      1. Pritta Maharani (B’40)

                 2. Laela Oktora (B’39)                                                                   2. Widia Ilhami (B’40)

                 3. Ahmad Nur (B’40)                                                                     3. Abdullah Handi (B’41)

                 4. Kresna Nurdin NN (B’40)                                                          4. Adjeng Resty Fauzy (B’41)

                 5. Hernita Rini D (B’40)                                                                 5. Ita Krissanti (B’41)

                 6. Satriana (B’41)                                                                          6. Harry Prima Vidiansyah (B’41)

                 7. Hery Kristiana (B’41)                                                                 7. Andraw Nur Rahmad (B’41)

                 8. Dhesianti Tri Handayani (B’41)                                                8. Andriyan Permana Putra (B’41)

                 9. Betty Chandri (B’41)                                                                 9. Prapantio Teteg P (B’41)

                10. Ari Harmayani (B’41)                                                              10. Ridlayanti Maulida (B’41)

                                                                                                                       11. Herlina (B’41)

KIPRAH KEPENGURUSAN PB IMAKAHI PERIODE 2004-2006

Pada masa kepengurusan PB IMAKAHI Periode ini, IMAKAHI sebagai organisasi yang baru bertransformasi dari ISMAKAHI menjadi IMAKAHI memiliki tantangan tersendiri. Oleh sebab itu berikut ini kiprah dari kepengurusan PB IMAKAHI Periode 2004-2006

1.     Menata sistem keorganisasian IMAKAHI menjadi lebih baik (merumuskan sistem keorganisasian)

2.     Mensosialisasikan keberadaan IMAKAHI, termasuk menggelorakan kembali semangat juang perjuangan profesi veteriner dikalangan mahasiswa

3.     Melaksanakan Kersos Keswan IMAKAHI Nasional 2004 di Kab Klungkung Bali

4.     Mengkonsolidasi sekaligus memperkenalkan IMAKAHI ke berbagai stakeholder terutama media (Poultry Indonesia, Trobos dan Infovet)

5.     Melaksanakan Seminar Nasional Pers IMAKAHI (rangkaian PHLI / Pekan Hari Lahir IMAKAHI ke 22) tanggal 19-26 Maret 2005 di FKH IPB

6.     Mengkonsolidasi dan memperkenalkan IMAKAHI ke Dirjen Peternakan

7.     Menginisiasi pembentukan Forum Kajian Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasional (FKPKHN), forum ini melibatkan 2 elemen, yakni mahasiswa (IMAKAHI dan ISMAPETI/ Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia) dan Media peternakan dan Keswan (Poultry Indonesia, Trobos dan Infovet)

8.     Diskusi FKPKHN masalah iklan menyesatkan (kacang kedelai)

9.     Pertemuan IMAKAHI tingkat Nasional (seminar profesi dalam EXTRAVAGANZA mahasiswa baru FKH UGM, kunjungan ke APAYO dan rapat Pimpinan kelembagaan FKH UGM, FKH UNAIR dan IMAKAHI) di Yogyakarta

10. Public Education Jangan Takut Konsumsi Daging dan Telur ayam

11. Seminar “Mempertegas Payung Hukum Bagi Profesi Dokter Hewan Dalam Pelaksanaan Otoritas Veteriner Secara Utuh ” di FKH IPB

12. Diskusi tentang Flu Burung (melibatkan pakar) di FKH IPB

13. Publikasi kegiatan IMAKAHI di Media dan memberikan OPINI di media

 

IMAKAHI PERIODE MASA BHAKTI 2006-2008

Setelah kepengurusan periode 2004-2006 berakhir, maka dilaksanakan MUNAS IMAKAHI Ke-10 tahun 2006 di FKH Unair Surabaya, yakni tanggal 20-24 april 2006.

Kepengurusan IMAKAHI sejak MUNAS IMAKAHI ke-X di FKH Unair (Surabaya) mengusung format baru yakni adanya pengurus besar (PB) dan pengurus cabang (PC). Adapun PB IMAKAHI terdiri dari ketua umum, sekretaris jenderal dan kepala departemen dengan masa kepengurusan adalah dua tahun. Sedangkan PC IMAKAHI terdiri dari ketua cabang, wakil ketua cabang dan kepala bidang dengan masa kepengurusan adalah satu tahun.

Adapun sekretariat IMAKAHI berada di perguruan tinggi dimana Ketua umum berada. Untuk menjalankan fungsi pengawasan IMAKAHI dibentuk Badan Pengawas IMAKAHI (BPI) yang dipilih dari anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (Badan Legislatif) dari masing-masing FKH. Badan ini dipimpin oleh seorang ketua BPI. Format baru ini diusung dengan semangat tinggi sesuai dengan motto: “IMAKAHI yang mengakar dan professional”

Selain itu, secara garis besar sistem kepengurusan atau struktur kepengurusan PB IMAKAHI bergantung pada ketua umum dan sekretaris jenderal yang mana mereka mempunyai hak prerogatif untuk membentuk kabinet dibawahnya, hal yang sama juga terjadi pada kepemimpinan cabang dimana penanggung jawab cabang sepenuhnya mempunyai hak prerogatif untuk menyusun kabinet dibawahnya, Sehingga struktur kepengurusan IMAKAHI antara cabang satu dengan yang lainnya mungkin ada perbedaan struktur sesuai dengan kondisi kampus masing-masing cabang.

NAMA-NAMA PENGURUS BESAR (PB IMAKAHI) PERIODE 2004-2006

Ketua Umum               : Iwan Berri Prima (FKH IPB, Bogor)

Sekretaris Jenderal     : Bayu Sukismo (FKH Unair, Surabaya)

Kepala Departemen

  1. Kebijakan Publik                                                         : Mohamad Dwi Satriyo (FKH IPB)
  2. Infokom                                                                       : Gunawan Prasetyo (FKH UGM)
  3. Keuangan                                                                    : Elia Rulita (FKH IPB)
  4. Keprofesian dan Pengabdian Masyarakat                 : IB Putu Eka S (FKH Udayana, Bali)
  5. Zoonosis dan Keamanan Pangan                              : Evita Vany (FKH Unair, Surabaya)
  6. Penelitian dan Pengembangan                                  : Reza Senopati(FKH Unsyiah, Aceh)
  7. Adm, kesekretariatan dan kerumahtanggaan            : Mia D (FKH Unair, Surabaya)
  8. Kaderisasi                                                                   : Dinurito Arifki Wijayanto(FKH UGM)

 

Ketua IMAKAHI Cabang periode 2006-2007

1. FKH Unsyiah           : Mustafa Kamal Nasution

2. FKH IPB                  : Chandra Ari Haryani

3. FKH UGM               : Heri Kurnianto

4. FKH Unair               : M. Iqbal Fahmi

5. FKH Udayana         : I Nyoman Tri Oka Sumarjaya

 

Ketua IMAKAHI Cabang periode 2007-2008

1. FKH Unsyiah           : Alfatah

2. FKH IPB                  : Janto Dwi Haryadi

3. FKH UGM               : Andre Lisnawan

4. FKH Unair               : Novi Susanty

5. FKH Udayana         : I D G Kharisma M.Putra

Ketua Badan Pengawas IMAKAHI : Fatimah (FKH Unair, Surabaya)

 

KIPRAH KEPENGURUSAN PB IMAKAHI PERIODE 2006-2008

VISI

Terwujudnya mahasiswa Kedokteran hewan Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki wawasan yang luas, kecendikiaan profesionalisme dan kecintaan profesi veteriner, kepekaan sosial serta integritas kepribadian.

MISI

1.     Mengembangkan media Informasi dan komunikasi Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.

2.     Melakukan komunikasi secara aktif dengan organisasi perhimpunan dokter hewan    Indonesia dan stacholder veteriner lain

3.     Melakukan advokasi kecendikiaan profesionalisme dan kecintaan profesi veteriner

4.     Membentuk jejaring dan kerjasama dengan berbagai stacholder veteriner

5.     Melakukan pembinaan kepribadian Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.

6.     Pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

7.     Bersikap aktif dalam mencari, menampung dan menyalurkan aspirasi Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.

 (Ditetapkan di Surabaya pada MUNAS X IMAKAHI pada tanggal 22 April 2006)

 

Pada masa kepengurusan PB IMAKAHI Periode ini, IMAKAHI relative semakin dikenal dan semakin menunjukkan kiprahnya sebagai organisasi IOMS di kancah Nasional. Secara umum, kiprah periode kepengurusan PB IMAKAHI periode 2006-2008 sebagai berikut:

1.     Memantapkan dan menjalankan sistem keorganisasian IMAKAHI menjadi lebih baik.

2.     Memantapkan sosialisasi keberadaan IMAKAHI, termasuk melaksanakan semangat juang perjuangan profesi veteriner dikalangan mahasiswa

3.     Meningkatkan peran Tridharma perguruan tinggi, diantaranya pengabdian masyarakat (Periode ini banyak kegiatan sosial kemasyarakatan)

4.     Memantapkan dan Mengkonsolidasi sekaligus memperkenalkan IMAKAHI ke berbagai stakeholder terutama media (Poultry Indonesia, Trobos dan Infovet) + Tabloid Agrina dan Media umum

5.     Mentapkan pelaksanaan rangkaian PHLI / Pekan Hari Lahir IMAKAHI ke 24) tanggal 21-24 Maret 2007di Yogyakarta (FKH UGM)

6.     Mengkonsolidasi dan memperkenalkan IMAKAHI ke lintas Kementerian (Kementan, Kemenkes dan KKP)

7.     Menginisiasi pembentukan Forum Mahasiswa Indonesia Tanggap Flu Burung (FMITFB), forum ini melibatkan 4 elemen, yakni IMAKAHI dan BEM FKH, ISMAPETI/ Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia) dan BEM Fapet, ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia) dan BEM FK dan BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat, seluruh Indonesia.

8.     Memantapkan Pertemuan IMAKAHI tingkat Nasional

9.     Memantapkan Public Education atau Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Profesi dan berkenaan dengan masalah kesehatan.

10. Memantapkan kegiatan seminar dan diskusi, baik tingkat PB, maupun tingkat PC

Memantapkan Publikasi kegiatan IMAKAHI di Media dan memberikan OPINI di media


* Tulisan ini pernah dipresentasikan bersama PB IMAKAHI tahun 2021

    Choose :
  • OR
  • To comment