IMAKAHI
Merupakan
organisasi yang termasuk ke dalam Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS).
IMAKAHI kependekan dari Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia, suatu
organisasi milik mahasiswa kedokteran hewan seluruh Indonesia yang sedini
mungkin memahami bagaimana mengenal tentang profesi kedokteran hewan dan selalu
berusaha menampung aspirasi mahasiswa kedokteran hewan Indonesia sebagai satu
suara nasional serta memperjuangkan kepentingan profesi kedokteran hewan. Dalam
perjuangannya, koordinasi antara pengurus IMAKAHI di setiap level selalu
berkoordinasi dengan PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia). Meskipun,
IMAKAHI merupakan sebuah organisasi mahasiswa yang Independen.
SEJARAH
AWAL (MASA IMKHI)
IMKHI
(Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia) dibentuk tahun 1972 di Munarjati
Lawang, Kota Malang, Jawa Timur dan PMKHI (Persatuan Mahasiswa kedokteran Hewan
Indonesia) yang hanya ada di Yogyakarta. Pada akhir 1969 telah ada keinginan
untuk membentuk ikatan kerjasama antara mahasiswa kedokteran hewan yang ada di
Indonesia dengan pendekatan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada yang terlebih dahulu memiliki wadah PMKHI, karena
karena diilhami oleh IMPI (Ikatan Mahasiswa Pertanian Indonesia) maka diusulkan
nama IMKHI.
Pada
tahun 1970 diadakan pertemuan di Bali, dihadiri oleh FKH IPB yang sedang
melaksanakan study tour ke FKH-P
(Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan) UDAYANA, juga dihadiri oleh tokoh
PMKHI dari UGM yaitu Mulyoharsono dan
Darsokusumo. Dan tahun 1972 bersama dengan dibukanya UNAIR diadakan MUNAS I
IMKHI di Munarjati Lawang , Jawa Timur yang dihadiri oleh FKH IPB, UNSYIAH, dan
UNAIR sebagai tuan rumah. FKH-P UDAYANA kerena belum memiliki jurusan
kedokteran hewan maka tidak mengirimkan utusanya (Sejak 1962 sampai 1978, Fakultas
Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Udayana baru mampu membina bidang
Ilmu Peternakan saja, belum ada jurusan kedokteran hewan), dan delegasi dari
UGM absen untuk menghadiri MUNAS.
Delegasi
IPB terdiri dari Bachtiar Murad (Ketua Senat KH IPB) Sofyan Sudardjad,
Zulkarnaen Hasan. Dari UNSYIAH Zulkarnaen Hutasoit (Ketua Senat FKH-P UNSYAH)
dan dari UNAIR , I Komang Wiarsa Sardjana, M.Munif, Husni Anwar, dan banyak
lagi. Hasil MUNAS IMKHI pertama menetapkan Ketua Umum IMKHI Zulkarnaen Hutosoit
( UNSYIAH), Ketua I Sofya Sudarajat, Ketua II Haryosos, Ketua III Komang
Wiarsa Sardjana (UNAIR), dan Zulkarnaen Hasan (IPB) Sebagai Sekjen dan Wasekjen
masing – masing Haryono dan Haryoputodewo, bendahara Minawarti dengan wakil
Rita (UNAIR), disepakati masa kepengurusan IMKHI adalah selama dua tahun.
Walaupun
telah terbentuk pengurus IMKHI masih
belum berbuat banyak organisasi tersebut hanya pernah sempat melaksanakan
MUKERNAS di Cipayung, Bogor tahun 1973 yang tidak dapat diketahui karena
dokumen hilang, pada saat tersebut terjalin hubungan dengan IVSA yang saat itu
berkedudukan di Paris dengan President saat itu Edward Higgins yang sekarang
menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Hewan Queen Elizabeth Health , New
Market, Suffolk.
Pada
tahun 1974 IMKHI dibekukan bersama IOMS lain di Indonesia oleh dirmawa
(Depdikbud) akibat peristiwa Malari yang didalangi oleh Hariman Siregar salah
satu tokoh IMKI (Ikatan Mahasiswa kedokteran Indonesia). Salah satu aktifitas
yang telah dilakukan oleh IMKHI adalah kerjasama antar kampus seperti kerjasama
dengan IMKI, IMPI dan kerjasama luar negeri dengan IVSA . Pada tahun 1975
karena merasa tidak terlibat dengan peristiwa malari, IMKHI mencoba bangkit,
namun kondisi saat itu masih diwarnai dengan trauma oleh mahasiswa yang
berakibat kevakuman IMKHI pada waktu itu. IMKHI keanggotaanya terbuka bagi
seluruh mahasiswa dengan tujuan menjalin hubungan yang erat antar mahasiswa
kedokteran hewan, bukan hanya sebagai alat “politik” tetapi mempersiapkan
mahasiswa untuk menerima profesinya dan kesejawatan antar sesama calon pemegang
profesi kedokteran hewan. IMKHI vakum dari tahun 1975-1983.
Setelah
peristiwa Malari (lima belas januari) yakni sebuah kejadian kerusuhan
besar-besaran di Jakarta yang dilakukan oleh Dewan mahasiswa se-Jakarta pada 15
Januari tahun 1974, Presiden Soeharto melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Daoed Joesof, menindaklanjutinya dengan surat keputusan Menteri Nomer
0156/U/1978 yang isinya tentang Normalisasi Kehidupan kampus (NKK). Kemudian
organisasi mahasiswa intra kampus ditata ulang, diredefenisi kembali, dalam
bingkai paradigma politik Orba. Setahun kemudian Menteri Daoed Joesof kembali
mengeluarkan Surat Keputusan No.037/U/1979 yang isinya mengatur bentuk dan
susunan organisasi kemahasiswaan yang bertujuan untuk mengontrol kegiatan
mahasiswa dari kegiatan politik dan penyatuan keorganisasian mahasiswa dengan
kampus melalui Rektor dan Dekan. Kebijakan pemerintah inilah yang kemudian
berimbas pada organisasi kemahasiswaan, termasuk mahasiswa Kedokteran Hewan.
Selanjutnya,
pada tahun 1979 Pemerintah melalui NKKBKK (Normalisasi Kehidupan Kampus melalui
Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang bertujuan agar setiap kegiatan organisasi
kampus terkoordinasi oleh pihak Rektorat menghendaki semua organisasi
berorientasi di Kampus. Pada Tahun 1984 dibentuklah organisasi-organisasi
dengan tujuan seperti yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui NKKBK seperti,
Ikatan Senat Farmasi Indonesia, Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Indonesia dan
organisasi kampus lainnya sesuai dengan disipilin ilmunya temasuk Ikatan Senat
Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia atau yang dikenal sebagai ISMAKAHI. Adapun
untuk organisasi mahasiswa kedokteran hewan yang ditunjuk menjadi promotor dari
DIKTI adalah mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.
Hal ini dikarenakan karena aktifis mahasiswa Fakultas kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun tersebut telah menyelesaikan
studinya di kampus, sedangkan Institut Pertanian Bogor menolak NKKBKK. Dengan
penanggung jawab Prof. Nastio (Dubes UNESCO), menghadirkan delegasi dari FKH
Unair untuk di briefing dan di beri
pengarahan tentang pembentukan Ikatan Senat di FKH. Pada saat itu ditunjuklah
Sekretaris Jendral dari mahasiswa FKH Unair yang selanjutnya membentuk tim
untuk segera merealisasikan tujuan NKKBKK.
SEJARAH
TERBENTUKNYA ISMAKAHI
Tiga
serangkai yang menjadi tim pembentukan ISMAKAHI antara lain drh. Priyanto, drh.
Junaidi dan Prof. Dr. drh. Imam Mustofa.,Mkes., bertugas untuk menjalankan misi
dari DIKTI yang menginginkan masing-masing Fakultas Kedokteran Hewan yang ada
di Perguruan Tinggi Negeri (saat itu terdapat 5 Perguruan Tinggi) bersedia
menandatangani surat pernyataan persetujuan dibentuknya ISMAKAHI sekaligus
mengamini apa yang telah disepakati oleh FKH Unair. Perguruan Tinggi yang
pertama kali dikunjungi oleh tiga serangkai tersebut adalah Universitas Gadjah
Mada dan respon yang diberikan sangat baik dan setuju menandatangani surat
tersebut.
Selanjutnya
perjalanan dilanjutkan ke Institut Pertanian Bogor dengan misi yang sama. Akan
tetapi kultur IPB sangat berbeda dengan apa yang ada di UGM. Ketua Senat IPB
tidak dominan justru yang lebih dominan adalah Ketua Legislatif Mahasiswa atau
yang dikenal sebagai BLM (Badan Legislatif Mahasiswa) saat ini. Muh. Iqbal
sebagai aktifis HMI yang menjadi ketua Ansor berperangai kalem namun sukar
diajak kompromi untuk negosiasi mengenai misi yang dijalankan oleh tiga
serangakai Unair. Kealotan pertemuan tersebut akhirnya berakhir dengan skors
dan diadakan lobying three on three
antara tiga serangkai Unair dengan Muh, Iqbal beserta kedua rekan IPB. Keesokan
harinya tiga serangkai IPB akhirnya menandatangani surat persetujuan tersebut
dengan syarat yang dibentuk adalah Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia
dan bukan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.
Setelah
itu, Perjalanan dengan membawa misi yang sama dilakukan ke Fakultas Kedokteran
Hewan Udayana Bali tidak mengalami hambatan dan respon yang diterima sangat
baik dengan lengsung menyetujui untuk menandatangani surat persetujuan
dibentuknya ISMAKAHI, Sedangkan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah
Kuala, Aceh tidak dikunjungi dengan alasan keamanan karena pada saat itu
situasi keamanan Aceh tidak stabil akibat adanya ancaman GAM (Gerakan Aceh
Merdeka). Meskipun demikian, misi ke Aceh dilalakukan melalui komunikasi jarak
jauh dan menghasilkan persetujuan dari Fakultas Kedokteran Hewan Aceh untuk
segera membentuk ISMAKAHI serta menyetujui apapun yang menjadi keputusan
Kongres dan kegiatan apapun yang dilakukan dalam rangka mengusung realisasi
ISMAKAHI.
Setibanya
di Surabaya, tiga serangkai Unair tersebut mendapat teguran keras dari Institut
Pertanian Bogor sehingga surat tersebut dibatalkan sepihak dari Rektorat Unair
dan diketahui oleh DIKTI. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat gerilyawan
Unair untuk segera membentuk ISMAKAHI.
Persiapan
yang dilakukan dalam mengusung terbentuknya ISMAKAHI telah rampung. Untuk
menangkal ketidakhadiran delegasi IPB maka dari pihak penyelenggara Kongres
mencoba menghubungi Pembantu Dekan (PD) III dari IPB, alhasil delegasi IPB
diwakili oleh PD III. Kongres I berlangsung dengan baik. Target dari DIKTI
bahwa Sekjend harus dari FKH Unair dan terpilihlah drh. Junaidi sebagai Sekjend
ISMAKAHI pertama. Sekjend merupakan ketua atau pimpinan tertinggi organisasi.
Sedangkan Ketua BP Munas masih diminta dari FKH Unair dan terpilihlah drh.
Intan M.
Namun
demikian, Kegiatan ISMAKAHI setelah Kongres I masih belum berjalan dengan
optimal. Baru pada Munas II yang dilangsungkan di Bali diadakan Seminar dan
Keswanas (Kesehatan Hewan Nasional). Secara legal ISMAKAHI diakui berdiri di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa
Timur, pada tanggal 21 Maret 1983. Berdirinya ISMAKAHI inilah kelak ditetapkan
sebagai hari lahir IMAKAHI.
Pada
tahun-tahun selanjutnya kegiatan ISMAKAHI cukup berjalan dengan baik hingga
pada tahun 1986 dimana para Pengurus ISMAKAHI telah menyelesaikan studinya di
FKH Unair dan selanjutnya kegiatan ISMAKAHI vakum.
ISMAKAHI
to IMAKAHI
Seiring
berjalannya waktu, yang kemudian berdampak pada perubahan dinamika dalam
ISMAKAHI, istilah Kongres sebagai rapat tertinggi organisasi, diganti menjadi
Musyarawah Nasional (Munas). Munas di Bali memilih dan menetapkan sdr. Noor
Rachman sebagai Sekjend ISMAKAHI, dalam perjalanannya ternyata kepengurusan
ISMAKAHI tidak berjalan optimal dan tidak ada peningkatan yang signifikan. Sehingga
Catatan sejarah menyebutkan drh. Noor Rachman sebagai Sekjend terakhir
kepengurusan ISMAKAHI.
Bertolak
dari permasalahan tersebut, beberapa mahasiswa dari FKH UGM berinisiatif untuk
mengadakan perubahan di ISMAKAHI. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dari
nama ISMAKAHI menjadi IMAKAHI. Hali ini dikarenakan keanggotaan ISMAKAHI
terkesan eksklusif dan terbatas hanya pengurus senat atau BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa) saja. Harapan perubahan nama ISMAKAHI menjadi IMAKAHI juga agar
IMAKAHI nantinya dapat dimiliki oleh seluruh mahasiswa Kedokteran Hewan,
menjadi wadah pemersatu seluruh elemen mahasiswa Kedokteran Hewan se –
Indonesia, dapat mengakomodir kepentingan seluruh elemen mahasiswa Kedokteran
Hewan se – Indonesia. Konsep perubahan tersebut kemudian di tawarkan kepada
mahasiswa dan mulai diwacanakan, bahkan pernah ada yang mengatakan bahwa nama
IMAKAHI mulai dikenalkan pada Munaslub tahun 2001 yang diadakan di Institut
Pertanian Bogor sebagai langkah awal pendekatan persuasif IMAKAHI untuk dapat
merangkul elemen mahasiswa yang ada.
Munas
IMAKAHI Ke 9 di FKH Unsyiah Aceh pada tahun 2003, mahasiswa FKH UGM dan Udayana
tidak memperoleh ijin dari pihak Fakultas untuk mengikuti Munas IMAKAHI
dikarenakan situasi keamanan di Aceh pasca perang Gerakan Aceh Merdeka.
Mahasiswa FKH UGM hanya mengirimkan berkas-berkas untuk pelaksanaan Munas untuk
mensukseskan kegiatan tersebut. Pada Munas ini nama IMAKAHl juga masih dalam
keadaan pewacanaan walaupun sudah ada beberapa universitas yang mengakui bahwa
ISMAKAHI akan lebih dapat dirasakan kebermanfaatannya dengan nama IMAKAHI.
Sesuai
dengan motivasi awal pembentukan dan dengan mempertimbangkan perkembangan
keorganisasian di negeri ini akhirnya pada tanggal 14-16 Mei 2004 diadakan
Munaslub yang bertempat di Yogyakarta. Dalam munaslub ini semua bersepakat
bahwa nama IMAKAHI adalah nama baru dari ISMAKAHI, dan konsekuensi logis dari
perubahan ini adalah pengupayaan kegiatan-kegiatan IMAKAHI yang dapat
mengakomodir kepentingan semua elemen mahasiswa dan sesuai dengan cita-cita
awal yakni menyatukan suara mahasiswa kedokteran hewan se-indonesia.
MUNASLUB
yang mengambil tema “Membangun Persatuan dan Kualitas Mahasiswa Kedokteran
Hewan Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Peran Kedokteran Hewan Indonesia”
dihadiri para delegasi dari perguruan tinggi yang tergabung dalam IMAKAHI.
Kegiatan ini juga diisi dengan acara diskusi panel dengan tema “Standar
Kualitas Tenaga Medis Veteriner di Era Global “ yang disampaikan oleh; drh. Wiwiek Bagdja (Sekretaris Jenderal PDHI), drh. Agus Lelana (Humas IPB dan PB
PDHI), Prof. drh. Wasito (Dekan FKH UGM), dan drh. Heri Setyawan (Wonokoyo).
Hasil
dari dilaksanakannya MUNASLUB IMAKAHI tersebut adalah terpilihnya Ketua Badan
Pengawas IMAKAHI (BPI): Nura Maya Sari (Universitas Gadjah Mada) dan Sekretaris
Jenderal (SekJend) IMAKAHI: Agus Jaelani (Institut Pertanian Bogor). Sekjen
merupakan pimpinan tertinggi (ketua) organisasi. Sehingga drh. Agus Jaelani,
M.Si merupakan pucuk pimpinan pertama IMAKAHI pasca MUNASLUB IMAKAHI.
Selain
itu, ada beberapa amandemen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga IMAKAHI dan
dirumuskannya rekomendasi eksternal dan internal IMAKAHI demi
keberlangsungannya kedepan. Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia
(IMAKAHI) sendiri merupakan organisasi yang menjadi wadah penyalur aspirasi dan
keprofesian mahasiswa kedokteran hewan se-Indonesia. Anggota IMAKAHI terdiri dari
5 Perguruan Tinggi di Indonesia yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan (IPB,
UGM, UNAIR, UDAYANA dan UNSYIAH). Akibatnya, konsekuensi logis dari perubahan
ini adalah pengupayaan kegiatan-kegiatan IMAKAHI yang dapat mengakomodir
kepentingan semua elemen mahasiswa dan sesuai dengan cita-cita awal yakni
menyatukan suara mahasiswa kedokteran hewan se-indonesia.
Terkait
dengan rekomendasi internal yang menjadi goal setting kepengurusan periode ini
adalah pengakaran IMAKAHI ke seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan
Indonesia yang selama ini hanya berada pada tingkatan elit pengurusnya saja.
Hal ini tentunya harus didukung dengan kepengurusan yang solid dan massif.
Kemudian, rekomendasi eksternal dari MUNASLUB IMAKAHI di Yogyakarta,
mengutamakan penyikapan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan
disiplin ilmu kedokteran hewan dan dunia peternakan. Dalam hal ini, dilakukan
upaya mendesak pemerintah untuk lebih tegas mensosialisasikan batasan-batasan
kewenangan dokter hewan serta perhatian pemerintah terhadap bidang peternakan.
Di
samping itu, diharapkan ada jaringan komunikasi yang massif antara IMAKAHI dan
alumninya sehingga IMAKAHI mampu bergerak progresif dengan mengambil pelajaran
dan pengalaman diperiode sebelumnya. Tak lepas dari itu pula, dalam menjalankan
tugasnya, gerak IMAKAHI tidak hanya dipusat, akan tetapi seluruh Pembantu
Sekretaris Jenderal (Pusekjend) yang terbagi menjadi 5 teritorial harus mampu
menerjemahkan hasil MUNASLUB tersebut. Harapannya, seluruh wilayah mampu
menggali dan mensikapi kebijakan pemerintah masing-masing daerah yang
berhubungan dengan Kedokteran Hewan.
IMAKAHI
PERIODE MASA BHAKTI 2004-2006
Struktur
kepengurusan PB IMAKAHI sepanjang sejarah semenjak berubah nama menjadi IMAKAHI
lebih terdokumentasi, dibandingkan ketika masih bernama ISMAKAHI (Banyak
dokumen yang hilang). Namun demikian, sebagian besar kepengurusan ISMAKAHI
melibatkan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), bahkan didominasi oleh
ketua-ketua BEM atau pengurus BEM disetiap FKH. Artinya, ISMAKAHI merupakan
wadah komunikasi gabungan BEM FKH se Indonesia. Sehingga organisasi
kemahasiswaan lain selain BEM, seperti DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa atau
penyebutan lain), HIMPRO (Himpunan Minat Profesi atau penyebutan lain), Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkup FKH tidak merasa dilibatkan dalam
kepengurusan ISMAKAHI.
Pada periode kepengurusan 2004-2006 PB IMAKAHI
dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal, dimana dalam melaksanakan tugasnya
di bantu oleh wakil sekretaris jenderal dan kepemimpinan tiap cabang juga di
pimpin oleh wakil jenderal masing-masing cabang dan disebut(PUSEKJEND).
Pembantu sekjend inilah merupakan cikal bakal pembentukan Pengurus IMAKAHI
Cabang.
Adapun
Kepengurusan PB IMAKAHI Periode masa bhakti 2004-2006 adalah: Badan Pengawas
IMAKAHI (BPI): Nura Maya Sari (Universitas Gadjah Mada), Sekretaris Jenderal
(SekJend) IMAKAHI: Agus Jaelani (Institut Pertanian Bogor Angkatan 37/2000).
Adapun
nama-nama Pengurus Besar IMAKAHI Periode Masa Bhakti 2004-2006 secara detail
adalah sebagai berikut:
NAMA-NAMA
PENGURUS BESAR (PB IMAKAHI) PERIODE 2004-2006
Sekretaris Jenderal :
Agus Jaelani
Wakil Sekjend I : Rohan Nurhadi
Wakil Sekjend II :
Yanti Suryandari
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UGM :
Rambat Santoso
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNAIR : Rizki Fajar M
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UDAYANA : Kd. Agus Agra ar Nawa
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNSYIAH : Anwar
Departemen-Departemen :
1. Kebijakan
Publik 4. Informasi dan Komunikasi
Kepala
Departemen : Iwan Berri Prima
Kepala Departemen
: Tita Yuningsih
Staff :
1. Aisyah Zulia T Staff : 1.
L.M Aswad Salam
2. Muchlido A 2. Puji Astuti
3. Wiwik Wulansari 3. Dyah Ardiani P
4. Ali Yatmiko* 4. Rahma
Isartina
5. Ardilasunu Wicaksono* 5. Adinda Nurul
6. Widhi Vinandhita * 6. Wina Supriatin
7. Nanda Aditya Sukma * 7. Achmad Rizaldi
8. Kukuh Diki Kembara* 8. Debby Fadhilah Pazra *
9. Siti Rukayah* 9. Dhani Permana*
10. Amirudin Soleh * 10. Surya Kusuma Wijaya*
11.
Yasmine QA 11. Dewi Ratih Anggraeni*
12. Nanang Syaiful Hidayat*
2. Zoonosis dan Keamanan Pangan 5. Keprofesian,
Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat
Kepala Departemen : Sugiarto Kepala Departemen : Aulia Andi M
Staff : 1. Sesmita Oktora Staff : 1.
Rahayu
2. Raden Enen R
2. Asri Wahyuni
3. Dewi Angraeny
3. Marwah
4. Galuh Tyas U
4. Rismelsy
5. Ramlah 5. Suci Fitriah
6. Herli Malinton 6. Shanti Agustina
7. Erna Tetti Sinaga 7. Ria Murdiati
8. Intan T 8. Dwi Hayatin
9. Elia Rulita 9. Heru Mahendra
10.
Astri Muryani 10. Angga Yuka A
11.
Aprilina LD 11.
M.Aziz Hakim
12.
Ira Damaryanti 12.
Faiq El Himmah
13.
Muhan Ariawan* 13.
Agung Sulistyo*
14.
Muhammad Fiqrie Rahman* 14.
Chintia Dewi G*
15.
Faisal M Nu’man Sumantri* 15.
Sri Juhryyah*
16.
Dordia Anindita Rotinsulu* 16.
Aqilah Z *
17.
Krido Brahmo Putro* 17.
Mochamad Dwi Satriyo*
18.
Winda Rahayu* 18.
Muh. Dahlan *
19.
Noviyanti* 19.
Sutrisno Eki Putra *
20.
Dessy Prihatiningsih Eka P* 20.
Maulana ArRaniri P*
21.
R. Anny Karyani* 21.
Rohiman Aliyana H*
22.
Upik Kurota Ani * 22.
AA. Martthian*
23. Chandra Ari H 23.
Eko Cahyono*
3. Keuangan 6. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kepala
Departemen : Dwida Agustina S Kepala Departemen : Widia Ilhami
Staff :
1. Rinaldi G Staff :
1. Pritta Maharani
2. Laela
Oktora 2. Budina Eka *
3. Ahmad Nur 3. Abdullah Handi *
4. Kresna Nurdin NN 4. Adjeng Resty Fauzy*
5. Hernita Rini D 5. Ita Krissanti*
6. Satriana * 6. Harry Prima Vidiansyah*
7. Hery Kristiana * 7. Andraw Nur Rahmad *
8. Dhesianti Tri Handayani * 8. Andriyan Permana Putra*
9. Betty Chandri* 9. Prapantio Teteg P *
10. Ari Harmayani*
10. Ridlayanti Maulida *
11. Herlina*
Keterangan
*= Pengurus muda
Istilah
pengurus muda merujuk pada ketetapan organisasi bahwa Pengurus Besar IMAKAHI
sejatinya adalah berisi pengurus yang sebelumnya telah aktif di IMAKAHI. Namun
karena tidak ada pengurus IMAKAHI lain selain PB IMAKAHI, maka untuk pengurus
yang baru bergabung pertama kali disebut sebagai pengurus muda.
Namun
pada tanggal 27 September 2005, berkenaan dengan telah selesainya masa studi
Sekjen (Agus Jaelani), maka ditunjuk seorang Penanggungjawab Sementara (PJs)
Sekjen IMAKAHI dari Agus Jaelani ke Agung Susanto Mukti (Mahasiswa FKH IPB
Angkatan 39/ 2002), dasar penunjukan adalah Surat Keputusan Sekjend IMAKAHI
Nomor: 26/SK SEKJEND IMAKAHI/2005 tanggal
27 september 2005, selain itu juga di tunjuk Wakil Sekjen sekaligus PuSekjen
IMAKAHI Komisariat IPB yakni Iwan Berri Prima (Mahasiswa FKH IPB angkatan
40/2003). Penunjukan PJs bukan berarti tanggungjawab Sekjend sebagai mandatoris
Munaslub IMAKAHI tahun 2004 di Yogyakarta gugur. Karena dalam aturan
organisasi, yang boleh memberhentikan atau mengangkat seorang Sekjend PB
IMAKAHI adalah Munas.
Selain
itu, juga di tunjuk pengurus baru sebagai Kepala departemen PB IMAKAHI, yakni
Kadep Kebijakan Publik: Yasmine QA (FKH IPB angkatan 40), Kadep Zoonosis dan
Keamanan Pangan : Chandra Ari
Haryani (FKH IPB Angkatan 40), Kadep Pendidikan, keprofesian dan Pengabdian
Masyarakat: Prima Mei Widiyanti (FKH IPB Angkatan 39) dan Kadep Badan
Penelitian dan pengembangan: Budina Eka Prasetia (FKH IPB Angkatan 2002).
Secara umum berikut ini pengurus PB IMAKAHI periode masa bhakti 2004-2006 (sisa
jabatan) pasca Reshuffle:
NAMA-NAMA PENGURUS BESAR (PB IMAKAHI) PERIODE 2004-2006 (LANJUTAN SISA JABATAN)
PJS Sekretaris Jenderal : Agung Susanto Mukti
Wakil Sekjen / PuSekjend Komisariat IPB :
Iwan Berri Prima
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UGM :
Rambat Santoso
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNAIR : Rizki Fajar M
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UDAYANA : Kd. Agus Agra ar Nawa
Pusekjend (wakil Sekjend) Komisariat UNSYIAH : Anwar
Departemen-Departemen :
1.
Kebijakan Publik 4. Informasi dan Komunikasi
Kepala
Departemen : Yasmin QA (B’40) Kepala Departemen : Tita Yuningsih (B’39)
Staff : 1. Aisyah Zulia T
(B’40) Staff 1. L.M Aswad Salam (B’40)
2. Muchlido A (B’40) 2. Puji Astuti (B’40)
3. Wiwik Wulansari (B’40 3. Dyah Ardiani P (B’40)
4. Ali Yatmiko (B’41) 4. Rahma Isartina (B’40)
5. Ardilasunu Wicaksono (B’41) 5. Adinda Nurul (B’40)
6. Widhi Vinandhita (B’41)
6. Wina
Supriatin (B’40)
7. Nanda Aditya Sukma (B’41) 7. Achmad Rizaldi (B’40)
8. Kukuh Diki Kembara (B’41) 8. Debby Fadhilah Pazra (B’41)
9. Siti Rukayah (B’41) 9.
Dhani Permana (B’41)
10. Amirudin Soleh (B’39) 10. Surya Kusuma Wijaya (B’41)
11. Dewi Ratih
Anggraeni (B’41)
12. Nanang Syaiful
Hidayat (B’41)
2. Zoonosis dan Keamanan Pangan 5. Keprofesian, 5. Pendidikan dan Pengabdian
Masyarakat
Kepala Departemen : Chandra
Ari H (B’40) Kepala Departemen :
Prima Mei W (B’39)
Staff : 1. Sesmita Oktora (B’39) Staff :
1. Rahayu (B’39)
2. Raden Enen R (B’40) 2.
Asri Wahyuni (B’39)
3. Dewi Angraeny (B’40) 3. Marwah (B’39)
4. Galuh Tyas U (B’40) 4.
Rismelsy (B’39)
5. Ramlah (B’40) 5. Suci Fitriah (B’39)
6. Herli Malinton (B’40) 6. Shanti Agustina
(B’39)
7. Erna Tetti Sinaga (B’40) 7. Ria Murdiati (B’39)
8. Intan T (B’40) 8.
Dwi Hayatin (B’40)
9. Elia Rulita (B’40) 9. Heru Mahendra (B’40)
10.
Astri Muryani (B’40) 10. Angga Yuka A (B’40)
11.
Aprilina LD (B’40) 11. M.Aziz Hakim
(B’40)
12.
Ira Damaryanti (B’40) 12. Faiq El Himmah
(B’40)
13.
Muhan Ariawan (B’41) 13. Agung Sulistyo
(B’40)
14.
Muhammad Fiqrie Rahman (B’41) 14. Chintia Dewi G (B’40)
15.
Faisal M Nu’man Sumantri (B’41) 15. Sri Juhryyah (B’41)
16.
Dordia Anindita Rotinsulu (B’41) 16. Aqilah Z
(B’41)
17.
Krido Brahmo Putro (B’41) 17. Mochamad Dwi
Satriyo (B’41)
18.
Winda Rahayu (B’41) 18. Muh. Dahlan
(B’41)
19.
Noviyanti (B’41) 19. Sutrisno Eki
Putra (B’41)
20.
Dessy Prihatiningsih Eka P (B’41) 20.
Maulana ArRaniri P (B’41)
21.
R. Anny Karyani (B’41) 21. Rohiman
Aliyana H (B’41)
22.
Upik Kurota Ani (B’41) 22.
AA. Martthian (B’41)
23.
Eko Cahyono (B’39)
3. Keuangan 6. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kepala
Departemen : Dwida Agustina S (B’39) Kepala Departemen : Budina Eka Prasetia
Staff : 1. Rinaldi G (B’39)
Staff :
1. Pritta
Maharani (B’40)
2. Laela Oktora (B’39) 2.
Widia Ilhami (B’40)
3. Ahmad Nur (B’40) 3. Abdullah Handi (B’41)
4. Kresna Nurdin NN (B’40) 4. Adjeng Resty
Fauzy (B’41)
5. Hernita Rini D (B’40) 5. Ita Krissanti
(B’41)
6. Satriana (B’41) 6. Harry Prima Vidiansyah (B’41)
7. Hery Kristiana (B’41) 7. Andraw Nur
Rahmad (B’41)
8. Dhesianti Tri Handayani (B’41) 8. Andriyan Permana Putra (B’41)
9. Betty Chandri (B’41) 9. Prapantio Teteg
P (B’41)
10. Ari Harmayani (B’41) 10. Ridlayanti Maulida (B’41)
11. Herlina (B’41)
KIPRAH
KEPENGURUSAN PB IMAKAHI PERIODE 2004-2006
Pada masa kepengurusan PB IMAKAHI Periode ini, IMAKAHI
sebagai organisasi yang baru bertransformasi dari ISMAKAHI menjadi IMAKAHI
memiliki tantangan tersendiri. Oleh sebab itu berikut ini kiprah dari
kepengurusan PB IMAKAHI Periode 2004-2006
1. Menata
sistem keorganisasian IMAKAHI menjadi lebih baik (merumuskan sistem
keorganisasian)
2. Mensosialisasikan
keberadaan IMAKAHI, termasuk menggelorakan kembali semangat juang perjuangan
profesi veteriner dikalangan mahasiswa
3. Melaksanakan
Kersos Keswan IMAKAHI Nasional 2004 di Kab Klungkung Bali
4. Mengkonsolidasi
sekaligus memperkenalkan IMAKAHI ke berbagai stakeholder terutama media
(Poultry Indonesia, Trobos dan Infovet)
5. Melaksanakan
Seminar Nasional Pers IMAKAHI (rangkaian PHLI / Pekan Hari Lahir IMAKAHI ke 22)
tanggal 19-26 Maret 2005 di FKH IPB
6. Mengkonsolidasi
dan memperkenalkan IMAKAHI ke Dirjen Peternakan
7. Menginisiasi
pembentukan Forum Kajian Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasional (FKPKHN),
forum ini melibatkan 2 elemen, yakni mahasiswa (IMAKAHI dan ISMAPETI/ Ikatan
Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia) dan Media peternakan dan Keswan (Poultry
Indonesia, Trobos dan Infovet)
8. Diskusi
FKPKHN masalah iklan menyesatkan (kacang kedelai)
9. Pertemuan
IMAKAHI tingkat Nasional (seminar profesi dalam EXTRAVAGANZA mahasiswa baru FKH
UGM, kunjungan ke APAYO dan rapat Pimpinan kelembagaan FKH UGM, FKH UNAIR dan
IMAKAHI) di Yogyakarta
10. Public
Education Jangan Takut Konsumsi Daging dan Telur ayam
11. Seminar
“Mempertegas Payung Hukum Bagi Profesi Dokter Hewan Dalam Pelaksanaan Otoritas
Veteriner Secara Utuh ” di FKH IPB
12. Diskusi
tentang Flu Burung (melibatkan pakar) di FKH IPB
13. Publikasi
kegiatan IMAKAHI di Media dan memberikan OPINI di media
IMAKAHI
PERIODE MASA BHAKTI 2006-2008
Setelah
kepengurusan periode 2004-2006 berakhir, maka dilaksanakan MUNAS IMAKAHI Ke-10
tahun 2006 di FKH Unair Surabaya, yakni tanggal 20-24 april 2006.
Kepengurusan IMAKAHI sejak MUNAS IMAKAHI ke-X di FKH Unair (Surabaya) mengusung format baru yakni adanya pengurus besar (PB) dan pengurus cabang (PC). Adapun PB IMAKAHI terdiri dari ketua umum, sekretaris jenderal dan kepala departemen dengan masa kepengurusan adalah dua tahun. Sedangkan PC IMAKAHI terdiri dari ketua cabang, wakil ketua cabang dan kepala bidang dengan masa kepengurusan adalah satu tahun.
Adapun
sekretariat IMAKAHI berada di perguruan tinggi dimana Ketua umum berada. Untuk
menjalankan fungsi pengawasan IMAKAHI dibentuk Badan Pengawas IMAKAHI (BPI)
yang dipilih dari anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (Badan Legislatif) dari
masing-masing FKH. Badan ini dipimpin oleh seorang ketua BPI. Format baru ini
diusung dengan semangat tinggi sesuai dengan motto: “IMAKAHI yang mengakar dan professional”
Selain
itu, secara garis besar sistem kepengurusan atau struktur kepengurusan PB IMAKAHI
bergantung pada ketua umum dan sekretaris jenderal yang mana mereka mempunyai
hak prerogatif untuk membentuk kabinet dibawahnya, hal yang sama juga terjadi
pada kepemimpinan cabang dimana penanggung jawab cabang sepenuhnya mempunyai
hak prerogatif untuk menyusun kabinet dibawahnya, Sehingga struktur
kepengurusan IMAKAHI antara cabang satu dengan yang lainnya mungkin ada
perbedaan struktur sesuai dengan kondisi kampus masing-masing cabang.
NAMA-NAMA PENGURUS BESAR (PB IMAKAHI) PERIODE 2004-2006
Ketua Umum : Iwan
Berri Prima (FKH IPB, Bogor)
Sekretaris Jenderal : Bayu
Sukismo (FKH Unair, Surabaya)
Kepala Departemen
- Kebijakan
Publik : Mohamad Dwi Satriyo (FKH IPB)
- Infokom : Gunawan Prasetyo (FKH UGM)
- Keuangan : Elia Rulita (FKH IPB)
- Keprofesian
dan Pengabdian Masyarakat : IB Putu Eka S (FKH Udayana,
Bali)
- Zoonosis
dan Keamanan Pangan :
Evita Vany (FKH Unair, Surabaya)
- Penelitian
dan Pengembangan :
Reza Senopati(FKH Unsyiah, Aceh)
- Adm,
kesekretariatan dan kerumahtanggaan :
Mia D (FKH Unair, Surabaya)
- Kaderisasi : Dinurito Arifki Wijayanto(FKH
UGM)
Ketua IMAKAHI Cabang periode 2006-2007
1. FKH Unsyiah : Mustafa Kamal Nasution
2. FKH IPB :
Chandra Ari Haryani
3. FKH UGM : Heri
Kurnianto
4. FKH Unair : M.
Iqbal Fahmi
5. FKH Udayana : I Nyoman
Tri Oka Sumarjaya
Ketua IMAKAHI Cabang periode 2007-2008
1. FKH Unsyiah : Alfatah
2. FKH IPB : Janto
Dwi Haryadi
3. FKH UGM : Andre Lisnawan
4. FKH Unair : Novi Susanty
5. FKH Udayana : I D G Kharisma M.Putra
Ketua Badan
Pengawas IMAKAHI : Fatimah (FKH Unair, Surabaya)
KIPRAH KEPENGURUSAN PB IMAKAHI PERIODE 2006-2008
VISI
Terwujudnya mahasiswa Kedokteran hewan Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki wawasan yang luas, kecendikiaan profesionalisme dan kecintaan profesi veteriner, kepekaan sosial serta integritas kepribadian.
MISI
1. Mengembangkan
media Informasi dan komunikasi Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.
2. Melakukan
komunikasi secara aktif dengan organisasi perhimpunan dokter hewan Indonesia dan stacholder veteriner lain
3. Melakukan
advokasi kecendikiaan profesionalisme dan kecintaan profesi veteriner
4. Membentuk
jejaring dan kerjasama dengan berbagai stacholder veteriner
5. Melakukan
pembinaan kepribadian Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.
6. Pengembangan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
7. Bersikap
aktif dalam mencari, menampung dan menyalurkan aspirasi Mahasiswa Kedokteran
Hewan Indonesia.
(Ditetapkan
di Surabaya pada MUNAS X IMAKAHI pada tanggal 22 April 2006)
Pada masa kepengurusan PB IMAKAHI Periode ini,
IMAKAHI relative semakin dikenal dan semakin menunjukkan kiprahnya sebagai
organisasi IOMS di kancah Nasional. Secara umum, kiprah periode kepengurusan PB
IMAKAHI periode 2006-2008 sebagai berikut:
1. Memantapkan
dan menjalankan sistem keorganisasian IMAKAHI menjadi lebih baik.
2. Memantapkan
sosialisasi keberadaan IMAKAHI, termasuk melaksanakan semangat juang perjuangan
profesi veteriner dikalangan mahasiswa
3. Meningkatkan
peran Tridharma perguruan tinggi, diantaranya pengabdian masyarakat (Periode
ini banyak kegiatan sosial kemasyarakatan)
4. Memantapkan
dan Mengkonsolidasi sekaligus memperkenalkan IMAKAHI ke berbagai stakeholder
terutama media (Poultry Indonesia, Trobos dan Infovet) + Tabloid Agrina dan
Media umum
5. Mentapkan
pelaksanaan rangkaian PHLI / Pekan Hari Lahir IMAKAHI ke 24) tanggal 21-24 Maret 2007di Yogyakarta (FKH UGM)
6. Mengkonsolidasi
dan memperkenalkan IMAKAHI ke lintas Kementerian (Kementan, Kemenkes dan KKP)
7. Menginisiasi
pembentukan Forum Mahasiswa Indonesia Tanggap Flu Burung (FMITFB), forum ini
melibatkan 4 elemen, yakni IMAKAHI dan BEM FKH, ISMAPETI/ Ikatan Senat Mahasiswa
Peternakan Indonesia) dan BEM Fapet, ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran
Indonesia) dan BEM FK dan BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat, seluruh Indonesia.
8. Memantapkan
Pertemuan IMAKAHI tingkat Nasional
9. Memantapkan
Public Education atau Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Profesi
dan berkenaan dengan masalah kesehatan.
10. Memantapkan
kegiatan seminar dan diskusi, baik tingkat PB, maupun tingkat PC
Memantapkan
Publikasi kegiatan IMAKAHI di Media dan memberikan OPINI di media
* Tulisan ini pernah dipresentasikan bersama PB IMAKAHI tahun 2021